Macam-macam mushaf al-Qur’an
Masing-masing versi mushaf
memiliki perbedaan, banyak atau sedikit, sebagai berikut:
1. Mushaf Ali bin Abi Thalib
Mushaf Ali bin Abi Thalib memiliki ciri khusus
yang tidak dimiliki oleh mushaf lainnya. Karakter khusus mushaf ini adalah:
a. Ayat dan surat tersusun rapi sesuai dengan
urutan turunnya, maka ayat-ayat makkiyah diletakkan sebelum ayat-ayat madaniyah,
ayat-ayat yang turun masa awal diletakkan lebih dahulu dari pada ayat-ayat yang
turun belakangan.
b. Bacaan yang tercantum dalam mushaf ini lebih
mendekati keaslian sehingga lebih sesuai dengan bacaan Rasul;
c. Ada catatan tanzil dan takwil di tepi mushaf
yang menjelaskan situasi dan kondisi serta latar belakang ayat-ayat al-Qur’an
diturunkan. Penjelasan ini sangat berguna dalam menggali maksud ayat-ayat
al-Qur’an diturunkan serta menyingkap makna-makna ayat yang masih samar.
Dari mushaf Ali ini sebenarnya banyak manfaat
yang dapat digali, antara lain dapat diketahui perjalanan tasyri’ hukum, proses
gradualisasi dakwah, dan pentahapan ajaran Islam, demikian pula proses nasikh
dan mansukh dalam al-Qur’an. Seandainya mushaf Ali ibn Abi Thalib ini masih ada
saat ini tentu akan banyak problem dalam memahami al-Qur’an akan teratasi.
2. Mushaf Ibn Mas’ud
Mushaf Ibn Mas’ud memiliki ciri yang juga
berbeda dari mushaf lainnya, yaitu:
a. Hanya memuat 111 surat dan minus surat
al-Fatihah dan al-Mu’awwizatain (surat al-Falaq dan an-Nas).
b. Kata-kata dalam ayatnya banyak berbeda dengan
kebanyakan catatan sahabat lain, karena menurutnya kata-kata al-Qur’ān boleh diganti dengan sinonimnya, baik untuk lebih
menjelaskan maknanya, atau agar mudah dibaca orang suku tertentu.
c. Sebagian kata dalam ayat diganti dengan kata lain dengan
maksud agar lebih jelas. Misalnya kata shauman (puasa) dalam surat
Maryam ayat 26 diganti shamtan (diam), karena meksud ayat tersebut
adalah nazar berpuasa untuk diam tidak berkata-kata.
3. Mushaf Ubay ibn Ka’ab
Mushaf Ubay ibn Ka'ab memiliki cii sebagai berikut :
a. Urutan surat berbeda dengan urutas mushaf Utsmani.
b. Jumlah surat lebih banyak, dengan tambahan surat
al-Khal’u dan al-Hafdu yang keduanya memuat doa qunut, karena menurut Ubay
kedua doa tsb termasuk yang diwahyukan.
Doa Khal’u sbb:
اللهم انا نستعين بك
ونستغفرك و نثني عليك الخير ولا نكفرك ونخلع
Doa Khafdhu sbb:
بسم االله الرحمن
الرحيم اللهم اياك نعبد ولك نصلي ونسجد واليك نسعى ونخفض
c. Surat al-Fiil dan al-Quraisy disatukan karena dianggap
satu surat dan tidak dimulai dengan Basmalah.
d. Surat az-Zumar diawali dengan “Hamim”, sehingga dalam
al-Qur’ān terdapat 8 surat yang dimulai dengan “Hamim”.
e. Dalam mushaf Ubay ini banyak terdapat bacaan yang berbeda
dengan bacaan masyhur, seperti beberapa kata dalam ayat-ayat tertentu diganti
dengan kata-kata lain yang dianggap sinonim dan maknanya tetap sama.
bermanfaat banget, bagus lagi blog nya
BalasHapusthe best deh
BalasHapussubhanallah
BalasHapussyukron yah bwt semuanya,.
BalasHapussubhanallah
BalasHapusMushaf utsman untuk menyadarkan/hujjah umat akhir zaman. Mushaf ali dan ibnu mas'ud untuk memahami ayat2Nya secara universal dan jelas sejelas-jelasnya..
BalasHapus